ketika rasa rindu hadir tuk menepis kesedihan, maka diri takkan berhenti mengatakan cinta... ingin sekali merubah segala resah dari kesalahan, agar sempurna bayangmu wahai cinta yang aku tak tahu kau kini berada dimana... mungkin kau masih lelah seperti halnya hati ini, masih ingin menari lepas bersama kupu-kupu bermain ditaman yang dipenuhi bunga-bunga yang manis... kecantikanmu simbol ketulusan lakumu, wahai cinta-cinta yang membuai rasa rindu... memandang langit kelam yang hanya berisikan ruang dengan bulan bersama titik-titik bintang... mengingatkan kerisauan diri, hingga hening-heninglah wajahmu seakan berpaling disudut bisu... kebekuan hati telah mencair namun sebagiannya menguap diudara hingga menghilang dihempas angin... wahai cinta, aku masih tak tahu kau berada dimana?... ketika kita berdiri disudut siku sambil menyandarkan angan memandang pada tengah ruang dan waktu... terlihat bayang dirimu tersenyum, menatap penuh cinta para bidadari
Catatan seorang anak manusia yang berteman kopi beratap langit