Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

*intuisiku tentang Cinta dan Kehidupan*

Seorang penyair berkata, " jika menangis maka tutuplah kedua mata dengan tanganmu!"... bagiku, tidak perlu menutup mata dengan kedua tangan, jika ingin menangis ya menangis saja, biarkan bening itu mengalir membasahi pipi dan terjatuh dilantai ataupun meresap kedalam tanah, biar isi bumi tau bahwa kita menangis, jika sudah lelah menangis maka hapuslah bekas bening yang mengalir dikedua pipi dengan jari-jemarimu yang tampak luruh lunglai karena melakukan sesuatu dalam keseharianmu... * ketika aku berfikir tentang cinta, berkali-kali aku membaca karya sastra puisi tentang kepakan sayap yang salah satu diantara keduanya itu tidak stabil karena hampir patah, aku berfikir dan berfikir, semua itu hanya kata-kata yang membosankan, kita buat mudah saja kata-katanya, cinta itu tak sekedar membalut luka diantara luka, cinta itu tak sekedar merasakan duka diantara duka, dan cinta itu bukan hanya menikmati suka diantara suka... ahk, lagi-lagi aku mendesah dan beranggapan bahwa kat

*tetap kukayuh sampan tanpa layar*

sejenak kutepiskan risau... dimalam yang tak terlalu dingin... dalam temaram kukecup cahaya-cahaya redup yang mencoba menerangi hati... walau saat ini ketika bercermin membuat kurisih akan diri sendiri... aku bukanlah bintang... dan aku bukanlah bulan... bahkan jika dibandingkan matahari, diri dan jiwa serta hati ini tetap redup tak terang... namun dengan kesabaran walau hanya sedikit aku pun harus tetap menerjang ombak mengayuh tanpa layar  dengan sampan ... wahai cinta... dekaplah segala asaku agar terus bangkit dan bangkit... jangan biarkan diri ini tersesat dalam nyata... jangan biarkan diri ini jatuh dan jatuh hingga harus kurasa semua rasa sakit... dekaplah diri ini selalu dengan kasih sebagai karunia dari Sang Maha Pengasih... terlanjurku harus melewati lingkaran duri yang kerap melukaiku berkali-kali... tergores perih dan tetap berusaha menutupi luka yang menganga berulang-ulang... hinggaplah rasa terbiasa menelan kepahitan dalam kepahitan diri... dan ber